Tuesday, May 8, 2012

PENEMUAN PERADABAN ATLANTIS NUSANTARA

PENEMUAN PIRAMIDA BESAR DI INDONESIA DAN PENEMUAN PERADABAN ATLANTIS NUSANTARA
by Ufuk Press on Wednesday, July 20, 2011 at 10:22am
“Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini tidak alamiah,”
Ungkapan tersebut diucapkan oleh seorang geolog senior dan terkenal yang turut dalam ekspedisi dan riset eksplorasi sebuah kelompok peneliti terhadap Gunung Lalakon yang berada di Soreang, Bandung, Jawa Barat.

Tidak hanya di Soreang. Di Garut, Gunung Saduhurip juga ditemukan bentuk dan tekstur gunung serta susunan bebatuan yang tidak alamiah. Susunan yang diperkirakan hand-made tersebut juga menyimpan bangunan besar mirip piramida sebagaimana yang ditemukan di Gunung Lalakon, Bandung.
Ekspedisi dan eksplorasi tersebut merupakan bagian dari penelitian mencari pusat peradaban dunia yang diperkirakan berada di Indonesia. Beberapa asumsi tersebut dikembangkan dari riset yang telah dibukukan dalam Atlantis, The Lost Continent Finally Found karya Prof. Arysio Santos dan Eden In The East karya Prof. Stephen Oppenheimer. Keduanya diterbitkan di Indonesia oleh Ufuk Publishing House.
Jalan panjang eksplorasi, ekspedisi dan riset tersebut mulai membuahkan hasil setelah penelitian panjang yang mereka lakukan terhadap situs Batujaya di Karawang, relief-relief yang ditemukan di candi Penataran, Blitar, Situs Pasemah di Pagar Alam, Sumatera dan eksplorasi terhadap Gunung Padang di Cianjur. Melihat dari sumber referensi yang digunakan untuk menginterpretasikan, maka kita bisa menilai bahwa aktivitas eksplorasi  tersebut memiliki sumber bukti yang kuat.
Eksplorasi yang dilakukan, menggunakan uji geolistrik dan geostatik terhadap susunan bebatuan  dengan menempatkan lebih dari 50 titik sensor pada gunung tersebut. Hasilnya ? Ditemukan bentuk bangunan yang menyerupai piramida di Mesir dengan susunan bebatuan dan lempung yang hampir mirip dengan piramida yang ditemukan di Mesir.
“Tingginya tak kalah dari piramida Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” tukas Agung Bimo Sutedjo yang memimpin proses ekspedisi dan eksplorasi terhadap gunung tersebut.
Bagaimana Pendapat Para Ahli ??
Para peneliti dan pakar yang tergabung di dalam Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) menyatakan bahwa temuan terhadap kedua gunung tersebut sebagai temuan yang sangat menarik.
“Bukit itu adalah temuan geologi dengan bentuk yang sangat menarik. Tindak lanjut penelitian akan dirapatkan oleh Puslit Arkenas,” ujar Aurora Tambunan, Direktur Jendral Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata
“Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini tidak alamiah,” kata seorang pakar geologi terkenal yang turut dalam penelitian tersebut
Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramida ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.
“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.
Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,”ujarnya.
Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramida di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramida. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalamnya.
http://ahmadsamantho.wordpress.com/2011/07/20/lauching-dan-bedah-buku-peradaban-atlantis-nusantara/

0 comments :